Latar Belakang: Depresi didefinisikan sebagai hilangnya kegembiraan karena pengalaman hidup yang traumatis dan penuh tekanan. Gangguan fungsi kognitif sering diteliti terkait hubungannya dengan depresi. Terjadinya depresi mempengaruhi setiap aspek kehidupan dan menghambat produktivitas. Tujuan: Penelitian ini mengkaji hubungan antara fungsi kognitif dan depresi pada kelompok usia produktif di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan data survei longitudinal sosial ekonomi dan kesehatan berdasarkan Indonesian Family Life Survey (IFLS) kelima dari Oktober 2014-April 2015. Anggota rumah tangga dengan usia 15-64 tahun dimasukkan dalam analisis. Depresi diperiksa menggunakan Short Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CESD), fungsi kognitif diukur menggunakan Telephone Interview for Cognitive Status (TICS). Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk menguji hubungan antara fungsi kognitif dan depresi. Hasil: 20257 anggota rumah tangga dilibatkan. Mayoritas responden memiliki fungsi kognitif yang baik (61.84%) dan tidak mengalami depresi (82,19%). Analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa anggota rumah tangga dengan fungsi kognitif yang baik memiliki risiko depresi 1.28 lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan anggota rumah tangga dengan fungsi kognitif yang buruk. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dan depresi pada kelompok usia produktif. Penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi variabel lain yang berhubungan dengan depresi selain fungsi kognitif direkomendasikan. Penyedia layanan kesehatan disarankan untuk memberikan pendidikan, konseling, dan sesi pelatihan terkait gaya hidup sehat dan pola pikir positif untuk mencegah depresi. [ABSTRACT FROM AUTHOR]