Salah satu komponen penanganan tanggap bencana yang efektif untuk menghadapi lonjakan kapasitas di bidang kesehatan di rumah sakit rujukan Kalimantan Barat, Indonesia, adalah memastikan kecukupan jumlah tenaga kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tiga rumah sakit rujukan dan mengidentifikasi peran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dalam mengelola sumber daya manusia bagi tenaga kesehatan dalam menghadapi lonjakan kapasitas akibat pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan Rapid Assessment Procedures dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Daftar Kesiapan Rumah Sakit oleh WHO untuk Covid-19. Berdasarkan daftar periksa, 51.1% rumah sakit rujukan telah menerapkan manajemen SDM dalam hal ketersediaan staf. Namun, kesiapan rumah sakit rujukan di Kalimantan Barat untuk menghadapi lonjakan kapasitas belum optimal di beberapa komponen utama, seperti ketersediaan staf, mobilisasi rekrutmen staf, pembagian tugas staf, dan kesejahteraan staf rumah sakit selama pandemi Covid-19. Peran Dinas Kesehatan Provinsi belum optimal dalam pengelolaan SDM di rumah sakit rujukan. Dinas Kesehatan Provinsi hanya berperan aktif di awal pandemi Covid-19, terutama untuk pengadaan relawan. Sementara itu, pada tahun kedua pandemi Covid-19, peran Dinas Kesehatan Provinsi mengalami penurunan, terutama pada komponen ketersediaan dan pelatihan staf di rumah sakit rujukan. Oleh karena itu, peran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dalam manajemen SDM di Rumah Sakit Rujukan belum dominan (17.78%). Pemerintah pusat harus mengatur kewenangan Dinas Kesehatan Provinsi sebagai leading sector di semua jenis rumah sakit rujukan untuk mengintegrasikan semua potensi dan sumber daya manusia pemerintah daerah untuk memaksimalkan pengelolaan SDM di rumah sakit rujukan untuk menghadapi lonjakan kapasitas akibat meningkatnya kasus Covid-19. [ABSTRACT FROM AUTHOR]