Diabetes mellitus adalah penyakit peningkatan kadar gula darah, menyebabkan neuropati. Pada kaki menyebabkan luka atau gangren. Manajemen kesehatan DM tipe II sangat dibutuhkan di masyarakat. Terapi komplementer dapat membantu meningkatkan kesehatan kaki dengan meningkatkan sensitivitas kaki. Salah satu jenis terapi yang digunakan untuk meningkatkan sensitivitas kaki adalah terapi latihan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efek latihan kaki pada sensitivitas kaki pada pasien dengan diabetes mellitus. Jenis penelitian ini bersifat pra-eksperimental dengan satu kelompok desain pra-pasca-tes. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden pada pasien dengan diabetes mellitus dengan teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan 4 kali seminggu dalam waktu 1 bulan. Analisis data menggunakan tes Wilcoxon dengan nilai signifikan = 0,05. Hasil penelitian sebelum latihan kaki menunjukkan bahwa kebanyakan orang dengan diabetes mellitus mengalami sensitivitas sedang (40%), sementara setelah hampir setengahnya mengalami sensitivitas normal (65%). Hasil analisis tes statistik diperoleh nilai p: 0,001. Karena nilai < maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada efek latihan kaki pada sensitivitas kaki pada orang dengan diabetes mellitus. Dianjurkan bagi penderita diabetes untuk melakukan latihan kaki secara teratur di sela-sela istirahat untuk menghindari penurunan sensitivitas.