Latar belakang: konstipasi fungsional adalah kelainan gastrointestinal fungsional tersering yang ditemukan pada anak usia kurang dari 4 tahun. Kriteria Rome IV adalah kriteria diagnostik standar untuk konstipasi fungsional. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan pendekatan tatalaksana dokter spesialis anak di Indonesia terkait konstipasi fungsional. Metode: studi observasional dengan desain potong lintang dilakukan dengan target 101 dokter spesialis anak di daerah khusus ibukota (DKI) Jakarta. Studi ini menggunakan kuesioner elektronik yang telah dilakukan validasi rupa dan konstruk serta reliabilitas yang dinilai dengan Chronbach-alpha. Hasil: rata-rata pengalaman kerja dokter spesialis anak adalah 6.83 ± 3.96 tahun dengan rentang 5-15 years (66.3%) dan sebagian besar bekerja pada institusi non-pendidikan (83.2%). Pengetahuan mengenai konstipasi fungsional tidak menunjukan perbedaan bermakna pada skor berdasarkan lama pengalaman kerja (p = 0.738) dan tempat praktek (p = 0.690). Perbedaan signifikan ditemukan pada penggunaan Kriteria Rome sebagai sumber informasi konstipasi fungsional (p = 0.047). Pengalaman 5-15 tahun dan bekerja di institusi pendidikan menunjukkan skor pendekatan tatalaksana yang lebih tinggi, meskipun tidak bermakna secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Kriteria Rome sebagai sumber informasi tidak meningkatkan skor pendekatan tatalakasana. Simpulan: evaluasi secara periodik mengenai pengetahuan dan pendekatan tatalaksana para dokter spesialis anak dibutuhkan untuk menjaga kualitas pelayanan konstipasi fungsional. [ABSTRACT FROM AUTHOR]