Latar belakang: Cytomegalovirus (CMV) adalah virus herpes manusia yang umum terjadi pada pasien human immunodeficiency virus (HIV). Pada pasien dengan imunokompeten, infeksi CMV dapat terjadi asimtomatik jangka panjang yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan menimbulkan morbiditas non-AIDS bersama penyakit hati kronik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi fibrosis dan steatosis hati pada pasien terinfeksi HIV dengan kadar virus sudah ditekan dengan antivirus, namun kondisi infeksi CMV reaktif, serta mengetahui korelasi berbagai manifestasi klinis dengan fibrosis hati pada subjek tersebut. Metode: Studi potong lintang di Unit Pelayanan Terpadu HIV, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dilakukan antara April 2019 hingga Juni 2020. Subyek pada penelitian ini adalah pasien HIV yang kadar virusnya telah ditekan dengan antivirus, berusia antara 30-40 tahun dengan IgG CMV positif dan sudah menggunakan antiretroviral therapy (ART) stabil setidaknya selama satu tahun. Elastografi transien berfungsi mengukur kekakuan hati. Pasien dengan kekakuan hati di atas 7 kPa didefinisikan memiliki fibrosis hati yang signifikan. Selain itu, korelasi Spearman dilakukan untuk mengevaluasi korelasi presentasi klinis subyek penelitian dengan fibrosis dan steatosis hati. Hasil: Sebanyak 80 pasien dilibatkan dalam penelitian ini. Didominasi laki-laki (62,5%) dengan usia rata-rata 38 ± 4,68 tahun. Jumlah rata-rata DNA CMV adalah 466 (17-21284) copy/mL. Fibrosis signifikan ditemukan pada 17/80 (21%) pasien. Pada penelitian ini, parameter klinis yang berhubungan dengan fibrosis hati adalah insulin, glukosa puasa, Homa IR, trigliserida, HDL, dan trombosit. Korelasi positif sedang ditemukan pada insulin, dan Homa IR, dengan koefisien korelasi untuk insulin, adalah r = 0,475, p-value < 0,001; dan koefisien korelasi untukHomaIR adalah r = 0,487, p < 0,001. Simpulan: Prevalensi fibrosis hati adalah 21% pada subjek ini. Insulin dan Homa IR memiliki korelasi positif dengan peningkatan fibrosis hati. [ABSTRACT FROM AUTHOR]